Jumat, 03 April 2015

Kau Layak Untuk Bahagia.

Jatuh Cinta adalah hal yang telah lama aku asingkan dalam kehidupanku, semenjak aku muak dengan Drama dan Sinetron kehidupan yang selalu bercerita tentang Cinta, cinta dan cinta hingga mirip sekali dengan Tai kucing yang baunya sangat bedebah. Entahlah, aku ini lari dari realitas kehidupan para remaja umumnya atau aku tidak ingin menjadi bagian dari mereka yang terjebak dalam Hedonism. Tapi yang pasti aku sangatlah tidak peduli dengan yang Namanya Pacaran atau jatuh cinta dimasa aku masi menempuh ilmu di Universitas dan memilih aktiv di organisasi, dan mendapat label sebagai Aktivis dan Mahasiswa Abadi. Jargon-jargon tentang romantisme yang selalu aku lontarkan adalah "Haram Hukumnya seorang Aktivis menyatakan cinta terlebih dahulu" Jargon yang Absurd!!!!

Bukan berarti aku tidak suka sama seorang Wanita. saat kuliah dulu aku suka kepada banyak wanita, ada Wanita teman sekelas, satu jurusan, satu fakultas, atau di fakultas lain, bahkan aku suka pada seorang wanita yang sempat satu organisasi, namun tak seorang_pun dari mereka yang membuat aku bersemangat untuk menggoda bahkan memilikinya. Aku hanya sebatas suka, ya sebatas suka aja tak ada rasa lain selain suka. 

Di saat aku masih duduk di bangku sekolah menegah, aku mengagumi seorang wanita. Saat pertama aku melihat dia ketika masa orientasi siswa, entahlah kenapa aku langsung jatuh hati padanya. Aku cari informasi tentang dia, ternyata wanita hebat itu satu kelas dengan sahabatku, aku mulai bertanya-tanya pada sahabatku tentang dia namun aku tak berani mendekatinya, bukan karena aku tidak percaya diri tapi aku saat itu sudah punya pasangan dan aku tak akan mengkhianati pasanganku walau aku suka bahkan jatuh hati pada wanita lain. Aku memang tidak pernah mendekati dia semasa sekolah, aku hanya bisa mengagumi dan memujanya. Sahabatku saja yang sering aku tanyakan tentang wanita hebat itu sampe Bosan menjawab pertanyaanku yang itu-itu saja. 

Namun rasa yang telah lama aku pendam ini ternyata menggebu-gebu seperti deru air yang tak mampu di bendung lagi. Akhirnya cinta berkata lain, Cinta selalu menunjukan kegagahannya dan menunjukan kekuatannya yang tak bisa di logikan dan membuat seorang pemuda yang dulu tak pernah peduli soal Jatuh cinta, menjadi tak berdaya. Aku bahkan Rela Menjadi Laki-laki Murahan demi wanita Hebat sepertinya. Benar-benar tak masuk akal, tapi aku merasa bahagia bisa jatuh cinta. 

Jatuh Cinta memang menyakitkan tapi ada kebahagiaan yang aku rasakan. Cinta begitu menyakitkan karena Wanita hebat itu telah jatuh di pelukan orang. Di saat Wanita hebat itu memamerkan foto bersama kekasihnya, terpancar kebahagiaan di raut wajah mereka, hati merasa tercabik-cabik namun terkadang hati merasa lega melihat kebahagiaan dia dengan kekasihnya. Pesan ku padanya "jangan mengkhianati ketulusan, jangan mengkhianati kepercayaan yang di berikan kepadanya, jangan mengkhianati kehidupan, karena pengkhianatan adalah perilaku terburuk dari sifat manusia". aku tak ingin mengajarinya menjadi seorang yang salah. 


Aku tak pernah menulis cerita tentang Cinta, dan sebenarnya aku tak ingin menulisnya. tapi aku tak bisa berbuat apa-apa, menulis adalah curhatan terdalam dari sang Penyepi. tulisan ini sangat membosankan untuk di baca, namun aku berharap kamu tak membacanya. Jujur aku menulis ini dengan hati yang gelisah dan penuh kebimbangan. 



"Kau Layak Untuk Bahagia" 


0 komentar :

Posting Komentar