Jumat, 21 Februari 2014

Jangan lupakan Pertanian!!


Pertanian merupakan salah satu sector pembangunan dalam roda perekonomian, dan mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap ketahanan pangan. Namun sector ini tidak mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Tak bisa di pungkiri, bahwa lemahnya sector pertanian karna kurangnya peran pemerintahaan dalam membangun pertanian agar lebih maju.


Di era Globalisasi dan pasar Bebas abad-21 ini, Pertanian seolah-olah di anak tirikan. Terbukti hingga saat ini pertanian di Negara ini masih kurang memberikan kontribusi pada pembangunan Nasional, kesejahteraan kaum petani yang hingga kini masi menjadi polemic, Penggunaan teknologi yang masi tradisional, wilayah pangsa pasar yang masih local, ini adalah bukti pemerintah tidak sungguh-sungguh dalam mengembangkan pertaniaan di Indonesia. Belum lagi konflik petani penggarap dengan investor,  karna sawah garapannya di rampas oleh investor, namun petani selalu mengalami jalan buntu untuk mengatasi permasalahan dengan kaum pemodal. Harusnya pemerintah lebih pro kepada petani jika memang ada niatan dalam memajukan pertanian.

Kamis, 20 Februari 2014

Perbedaan Krisis Kelebihan Kapital dan Termin Konsumsi-Kurang (Underconsumption)

apa yang di maksud dengan Krisis Kelebihan Kapital? Apa Bedanya dengan Termin Konsumsi-Kurang (underconsumption) Marxis?? 

Materialisme historis didasarkan pada postulat bahwa produksi menentukan pranata-pranata ekonomi lainnya. Kalau betul Marx mengajarkan teori konsumsi-kurang, dia sudah awal-awal menampik postulat ilmu materialisme historis. Beberapa Marxis, seperti Karl Kautsky, Rosa Luxemburg, Lucien Laurat, Fritz Sternberg, Paul Sweezy, atau pun Natalia Moszkowska, dan beberapa ekonom non-Marxis seperti Laderer, Foster, atau pun Keynes, adalah contoh penganut teori konsumsi-kurang dalam menjelaskan krisis kapitalis. Menurut teori ini, krisis disebabkan oleh jatuhnya tingkat konsumsi rata-rata. Menurut versi kasarnya, turunnya konsumsi rata-rata karena uang yang dibawa pulang kelas pekerja menjadi lebih sedikit sehingga sedikit pula yang bisa dibelinya. Kalo demikian ceritanya, memasukkan Marx ke dalam barisan penganut teori ini saya pikir kurang betul.