Jumat, 21 Februari 2014

Jangan lupakan Pertanian!!


Pertanian merupakan salah satu sector pembangunan dalam roda perekonomian, dan mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap ketahanan pangan. Namun sector ini tidak mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Tak bisa di pungkiri, bahwa lemahnya sector pertanian karna kurangnya peran pemerintahaan dalam membangun pertanian agar lebih maju.


Di era Globalisasi dan pasar Bebas abad-21 ini, Pertanian seolah-olah di anak tirikan. Terbukti hingga saat ini pertanian di Negara ini masih kurang memberikan kontribusi pada pembangunan Nasional, kesejahteraan kaum petani yang hingga kini masi menjadi polemic, Penggunaan teknologi yang masi tradisional, wilayah pangsa pasar yang masih local, ini adalah bukti pemerintah tidak sungguh-sungguh dalam mengembangkan pertaniaan di Indonesia. Belum lagi konflik petani penggarap dengan investor,  karna sawah garapannya di rampas oleh investor, namun petani selalu mengalami jalan buntu untuk mengatasi permasalahan dengan kaum pemodal. Harusnya pemerintah lebih pro kepada petani jika memang ada niatan dalam memajukan pertanian.


Ada beberapa hal yang mendasari bahwa pertanian di negri ini merupakan hal yang penting bahkan wajib di perhatikan: Potensi Sumberdaya Alam yang beragam dan Subur, besarnya pangsa terhadap ekspor Nasional, Penduduk yang mayoritas menggantungkan diri pada pertaniaan, perannya dalam pertumbuhan masyarakat dan menjadi basis bagi masyarakat pedesaan. Potensi pertaniaan yang cukup besar, namun pada kenyataannya hingga saat ini petani kita masih hidup di dalam golongan Miskin.

Pemerintah tak pernah belajar dari kesalahan kebijakan masalalu terhadap pertanian. Lemahnya fokus pemerintah yang hanyapada usaha tani, lemahnya dukungan kebijakan makro, dan pendekatan yang tersentralistik. Hingga akibatnya pertaniaan di Negara ini di dominasi oleh pertanian yang berskala kecil, modal terbatas, dan teknologi yang rendah, dan sangat di pengaruhi oleh musim.

Selain itu, masih ditambah lagi dengan permasalahan-permasalahan yang menghambat pembangunan pertanian di Indonesia seperti pembaruan agraria (konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian) yang semakin tidak terkendali lagi, kurangnya penyediaan benih bermutu bagi petani, kelangkaan pupuk pada saat musim tanam datang, swasembada beras yang tidak meningkatkan kesejahteraan petani dan kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Petani, menuntut pemerintah untuk dapat lebih serius lagi dalam upaya penyelesaian masalah pertanian di Indonesia demi terwujudnya pembangunan pertanian Indonesia yang lebih maju demi tercapainya kesejahteraan masyarakat Indonesia

Pembangunan pertanian di masa yang akan datang tidak hanya dihadapkan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada, namun juga dihadapkan pula pada tantangan untuk menghadapi perubahan tatanan politik di Indonesia yang mengarah pada era demokratisasi yakni tuntutan otonomi daerah dan pemberdayaan petani. Disamping itu, dihadapkan pula pada tantangan untuk mengantisipasi perubahan tatanan dunia yang mengarah pada globalisasi dunia. Oleh karena itu, pembangunan pertanian di Indonesia tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi namun juga mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat.

Ada beberapa rekomendasi dari kawan-kawan serikat tani ataupun masukan dari akademisi di bidang pertanian, atara lain:
1)      Optimalisasi program pertanian organik secara menyeluruh di Indonesia serta menuntut pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian yang produktif dan ramah lingkungan.
2)      Regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya kawasan lahan abadi yang eksistensinya dilindungi oleh undang-undang.
3)      Penguatan sistem kelembagaan tani dan pendidikan kepada petani,
4)      Indonesia harus mampu keluar dari WTO dan segala bentuk perdagangan bebas dunia pada tahun 2014.
5)      Membuat dan memberlakukan Undang-Undang perlindungan atas Hak Asasi Petani


0 komentar :

Posting Komentar