Kamis, 26 Januari 2012

Penguasa, Seni dan Budaya!!!

Setiap Kelas yang berkuasa/Siapa pun Penguasa akan menciptakan budayanya sendiri, dan karena itu akan melahirkan seni yang mengikuti budayanya. Banyak Budaya yang telah tercipta dari sebelum Masehi hingga saat ini, budaya perbudakan dari Timur, dan keantikan budaya klasik, budaya feodal Eropa zaman pertengahan dan budaya borjuis yang saat ini memerintah dunia.Berangkat dari sinilah kita harus berfikir kritis terhadap Budaya dan Seni, hingga kita dapat memahami dan mengkritisi siapa yang berkuasa saat ini, melalui Budayanya dan Seni yang dilahirkan.

Selasa, 24 Januari 2012

Agitasi dan Propaganda

Menurut kamus Oxford, mengagitasi adalah “membangkitkan perhatian (to excite) atau mendorong (stir it up)”, sedangkan propaganda adalah sebuah “rencana sistematis atau gerakan bersama untuk penyebarluasan suatu keyakinan atau doktrin.
Definisi ini bukan merupakan titik pijak yang buruk. Agitasi memfokuskan diri pada sebuah isu aktual, berupaya ‘mendorong’ suatu tindakan terhadap isu tersebut. Propaganda berurusan dengan penjelasan gagasan-gagasan secara terinci dan lebih sistematis.
Seorang marxis perintis di Rusia, Plekhanov, menunjukkan sebuah konsekuensi yang penting dari pembedaan ini. “Seorang propagandis menyajikan banyak gagasan ke satu atau sedikit orang; seorang agitator menyajikan hanya satu atau sedikit gagasan, tetapi menyajikannya ke sejumlah besar orang (a mass of people)”. Seperti semua generalisasi yang seperti itu, pernyataan di atas jangan dipahami secara sangat harfiah. Propaganda, dalam keadaan yang menguntungkan, bisa meraih ribuan atau puluhan ribu orang. Dan ‘sejumlah besar orang’ yang dicapai oleh agitasi jumlahnya sangat tidak tetap. Sekalipun demikian, inti dari pernyataan Plekhanov itu memiliki landasan yang kuat (sound).

Rabu, 04 Januari 2012

2012 Hanya Perubahan angka

Tahun tetaplah Tahun, tak akan berganti Tuhan, itulah yang ada di benakku setiap Tahun baru masehi tiba. Aku memilih untuk tidak merayakannya karna tidak Sakral bagi ku. Entah alasan mereka yang merayakan Tahun baru aku tak mengerti pola pikir mereka. Bukan berarti aku tak menghormati mereka yang percaya akan mitos datangnya Tahun Baru, Tapi yang aku lihat disini sikap konsumtive berlebihan di perlihatkan oleh manusia. Di setiap akhir tahun, masyarakat dengan girang berbelanja demi mengejar Diskon besar-besaran. Kenapa ini harus di permasalahkan????????